Selamat Datang di Blog Man of Steel Created By Whaehyu Vizard dan AngGa SEe Asb

Senin, 09 Juni 2014

Profil - Muara Ancalong, Kecamatan Tertua Di Kaltim

Sangata (ANTARA News - Kaltim) - Pada sebuah sudut "kota" Kecamatan Muara Ancalong berdiri sebuah bangunan yang masih "gagah" meskipun usianya sudah tidak muda lagi, yakni lebih dari 100 tahun.
      
Rumah khas Melayu Kutai --terdapat "tanduk" di tengah bumbungan rumah dan berbagai ukiran ornamen Melayu di dinding, jendla dan daun pintu-- menjadi saksi bisu tentang keberadaan sebuah kota kecamatan tertua di Kalimantan Timur yang pada 2011 ini memasuki usia 110.
    
Rumah itu meskin catnya sudah tidak jelas lagi namun masih kokoh berdiri karena sebagian bahan bangunannya terbuat dari kayu ulin atau "Eusideroxylon zwage" (latin).
    
Keberadaan beberapa rumah tua yang berusia lebih dari satu abad itu bak monumen tentang lintasan panjang sejarah keberadaan kota Kecamatan Muara Ancalong, yang disebut-sebut sebagai salah satu bahkan diyakini sebagai kecamatan tertua di Kalimantan Timur karena usianya lebih dari 110 tahun.                                                     

Sesuai UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya maka rumah-rumah tua yang berusia lebih dari satu abad di Muara Ancalong tersebut harus dilestarikan karena merupakan bagian dari jejak-jejak sejarah. Bukan tidak mungkin bisa dikembangkan menjadi obyek wisata budaya dan sejarah.
     
Mengenai komposisi penduduk Muara Ancalong dulunya didominasi oleh warga Kutai dan Dayak namun kini sudah berbagai suku berjumlah 11.835 jiwa (Sensus Penduduk 2010) yang terdiri dari pria 6.142 jiwa  dan wanita 11.835 jiwa.
    
Kecamatan Muara Ancalong telah banyak melahirkan putra-putri terbaik di Kaltim, sebut saja H. Yos Soetomo, pengusaha kayu dan bos perhotelan, kelahiran Syiur, salah satu daerah di MUara Ancalong. Desa lain di kecamatan ini antara lain, Tesak, Kelinjau Ulu, Long Nah, Long Poq Baru dan Muara Dun.
     
Penuturan para tetua adat setempat bahwa nama Muara ancalong berasal dari kata "Muara" dan "Ancak" (tempat sesajian, tempat persembahan, tempat jamuan), dan "LOng" (Sungai).
    
Terjemahan bebasnya mungkin Muara Ancalong adalah daerah muara sungai yang menjadi lokasi memberi sesembahan kepada hal ghaib, ini tidak terlepas sebelum masuknya agama Kristen dan Islam ke kawasan itu. Ini juga menandakan bahwa kawasan itu memang telah lahir ratusan tahun silam.
    
Camat Muara Ancalong Syafranuddin di Sangata, Selasa berharap dalam beberapa tahun ke depan kecamatannya bisa bangkit mengejar ketertinggalannya dengan kecamatan lain.
    
Warga di salah satu daerah paling jauh dari ibu kota kabupaten, Sangatta itu mengharapkan agar Pemkab Kutai Timur menaruh perhatian terhadap kecamatan yang telah "berusia  sepuh" itu.        
     
Warga sangat mengharapkan agar Pemkab memberikan perhatian lebih besar terhadap kemajuan daerah, terutama lapangan kerja yang akhirnya berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat.

Tertinggal

Ia mengakui bahwa pembangunan di Muara Ancalong jauh tertinggal bila ketimbang beberapa kecamatan lain seperti Muara Wahau, Kongbeng bahkan Long Mesangat yang dulunya bagian dari Muara Ancalong.
    
"Sumber daya alam di Muara Ancalong seperti kayu boleh dikata sudah habis, era keemasan bagi Muara Ancalong telah lewat namun kenyataannya masyarakat Muara Ancalong masih banyak berada di bawah garis kemiskinan terbukti hasil sensus BPS menempati ranking ke dua setelah Muara Bengkal," ungkap pria yang biasa dipanggil dengan Ivan itu.                

Pada era "Banjir Kap" (sekitar 1970-an, pembalakan masih menggunakan alat tradisional), warga Muara Ancalong sempat merasakan kejayaan "booming" kayu sehingga banyak orang kaya mendadak.
     
Kondisi hampir serupa terjadi saat "kran reformasi" di buka awal 2000-an, ditandai dengan beralihnya penguasaan hutan oleh segelitir perusahaan HPH (hak penguasaan hutan) kepada rakyat (koperasi dan lembaga adat).                                                     

Namun, masa keemasan "instan" itu telah berlalu, karena potensi sumber daya alam yang tersisa butuh ketrampilan, modal serta kerja keras untuk mengolahnya karena sesuai misi Pemkab Kutai Timur untuk mengembangkan sektor agribisnis atau pertanian dalam arti luas.
    
Dari segi pembangunan kualitas SDM, ia mengakui, kecamatanya mengalami ketertinggalan sehingga untuk mengolah potensi alam  yang ada belum maksimal. Sebagai kecamatan yang mempunyai SDA cukup potensial selain kayu, Muara Ancalong diakui Syafranuddin juga mempunyai batu bara, pasir, koral dan hasil ikutan hutan.
    
Terhadap sektor pertanian dan perkebunan, ia mengakui lahan yang tersedia cukup luas namun seperti jamak terjadi di berbagai daerah di Kaltim hambatan utama adalah kerap terganggu dengan “tuntutan” sekelompok masyarakat dengan dalih ganti rugi lahan adat ataupun komunal atau "ulayat".
    
"Secara pribadi saya kerap menerima keluhan investor, mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena kerap permintaan masyarakat di luar batas kewajaran, akibatnya banyak perusahaan yang enggan mengembangkan usahanya di Muara Ancalong. Ujung-ujungnya yang rugi rakyat dan kita semua akibat terganggungnya investasi para investor," tutur pria berkumis tipis itu.
     
Syafranuddin menerangkan sekarang ini baru PT. SSS yang beraktifitas menggarap perkebunan kelapa sawit, sebelumnya beberapa perusahaan yang akan menggarap batu bara atau tambang lainnya enggan melanjutkan kegiatannya.
     
"Belum lama ini ada sebuah perusahaan dari Malaysia yang bergerak di bidang pertambangan melakukan survei, namun hasilnya belum diketahui karena saat survey mereka sudah dihadang dengan berbagai persoalan," imbuhnya.
    
Di Muara Ancalong kini tercatat perkebunan 294 Ha, untuk perusahaan besar swasta (PBS) mencapai 83.000 Ha (pencadangan) dan realisasi 23.000 Ha. Potensi perikanan 800 Ha  untuk sungai, 24.000 Ha danau dan 3.300 Ha rawa.
    
Selain potensi kehutanan khususnya untuk pemanfaatan lahan kritis untuk HTI (hutan tanaman industri), daerah itu juga memiliki potensi pengembangan sawah dan ladang tercatat puluhan ribu hektare.
     
Di Muara Ancalong juga tercatat ada potensi emas serta potensi pengembangan wisata budaya dan alam.

Butuh Dukungan Swasta

Ia menuturkan bahwa kedatangan sejumlah investor ke Muara Ancalon tiada lain hasil kerja keras Bupati Isran Noor untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
    
"Selain tambang batu bara, banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ingin menggarap lahan yang ada. Pemerintah tidak mungkin terus membuka lapangan kerja seperti penerimaan CPNS atau TK2D karena terbatas anggaran, sementara jumlah pencari kerja setiap tahun terus meningkat," papar dia.
     
"Jadi mengembangkan daerah ini butuh dukungan swasta karena pemerintah memiliki keterbatasan dana," papar dia.
      
Langkah dalam mendukung dunia swasta itu, sudah tentu membutuhkan syarat-syarat utama, misalnya membenahi infratruktur atau berbagai fasilitas umum, kepastian hukum atau jaminan saat melakukan aktifitas usaha, serta memberikan insentif serta memperpendek birokrasi perizinan.    
      
Pembenahan infrastruktur itu, bukan sekedar untuk mendukung sektor dunia usaha namun menjadi harapan utama warga Muara Ancalong.
      
"Pembenahan  berbagai sarana umum, misalnya transportasi darat sangat strategis guna mendukung sektor perekonomian besar atau swasta serta mendorong tubuhnya perekonomian rakyat. Hal ini penting, mengingat sebagian kawasan di pedalaman hanya efektif dijangkau menggunakan transportasi sungai," katanya menjelaskan.
      
Asa warga pedalaman Kutai Timur yang disuarakan camat setempat bak air di Sungai Muara Ancalong yang tiada henti terus mengalir untuk menatap masa depan lebih baik bagi pembangunan kota kecamatan tertua di Kalimantan Timur itu.

Selasa, 03 Juni 2014

PARAGRAF


Sejarah Paragraf

Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan, kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

•   Syarat sebuah paragraf harus memuat dua bagian penting
1.  Kalimat Pokok
     Biasanya  diletakkan  pada  awal  paragraf,  tetapi  bisa juga diletakkan pada bagian tengah  maupun akhir
     paragraf. Kalimat  pokok  adalah  kalimat   yang inti  dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf.  Biasanya
     berisi  suatu pernyataan yang  nantinya  akan  dijelaskan  lebih  lanjut oleh  kalimat lainnya  dalam  bentuk
     kalimat penjelas.
2.  Kalimat Penjelas
     Kalimat  penjelas  adalah  kalimat  yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat
     pokok suatu paragraf.

•   Fungsi Paragraf
    a)  Penampung fragmen pikiran atau ide pokok
    b) Memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang
    c)  Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
    d) Pedoman pembaca dalam mengikuti alur pikiran pengarang
    e)  Penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca
    f)  Penanda dimulainya pikiran baru
    g)  Pengantar, transisi, dan penutup karangan

•   Fungsi utama paragraf:
    a)  untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
    b) sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya,
    c)  sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.

•   Syarat-syarat Paragraf yang Baik
1.  Kesatuan Paragraf
     Yaitu   Tiap  Paragraf  hanya   megandung  satu  pokok   pikiran  yang   diwujudkan  dalam  kalimat  utama.
     Ciri    :   Berdiri    sendiri,  Mengandung    permasalahan    yang    berpotensi    untuk   diuraikan,   di  awal
     (deduktif) dan  diakhir (induktif).
2.  Kepaduan Paragraf
     Yaitu  Kemamapuan  merangkai  kalimat  sehingga bertalian secara logis dan padu dengan menggunakan
     kata penghubung.
     Kata  penghubung  intra kalimat  :  Karena,  sehingga,  tetapi,  sedangkan,  apabila,  jika,  maka.
     Kata  penghubung  antar kalimat  :  Oleh  karena  itu,  jadi,  kemudian,  namun,  selanjutnya,  bahkan.
3.  Kelengkapan Paragraf
     Yaitu Terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama.
     Ciri : Berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh

•   Fungsi utama paragraf
1.  untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
2.  sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya,
3.  sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.

•    Jenis Paragraf
1.  berdasarkan posisi
2.  berdasarkan kalimat utama
3.  berdasarkan isi


•    Jenis Paragraf berdasarkan posisi
1.  Paragraf pembuka.
     Dikatakan    sebagai   paragraf   pemuka ,    karena    tugaas   pokonya   memang   adalah    membuka   dan
     mengantarkan  pembaca  agar  dapat  memasuk i paragraf - paragraf  pengembang  yang  akan dihadirkan
     kemudian.
     Contoh :
     Secara  umum  dapat   dikatakan  bahwa  surat  adalah  alat   untuk menyampaikan maksud secara tertulis.
     Batasan  itu  mengandung   pengertian   yang   sangat  luas   karena   banyak   sekali   maksud  yang   dapat
     dituangkan  secara  secara  tertulis, misalnya karang  berbentuk  artikel, makalah,  skripsi,  dan  buku.  Oleh
     sebab  itu, batasan  tersebut  perlu  dipertegas  lagi  dengan penekanan bahwa maksud yang disampaikan
     melalui surat dapat berupa permintaan, penolakan, dan sebagainya.
2.  Paragraf pengembang.
     Paragraf   pengembang   atau  paragraf  isi  sesungguhnya  berisi  inti  atau  esensi  pokok beserta  seluruh
     jabarannya  dari  sebuah   kaya  tulis   itu  sendiri.  Dengan   paragraf   pengantar,  para   pembaca  budiman
     sesungguhnya dibawa dan diarahkan untuk dapat  masuk ke  dalam paragraf – paragraf  pengembang  ini.
     Contoh :
     Walaupun  demikian, batasan di atas  masih belum mencakup tentang misi dan pesan yang diemban oleh
     surat   keseluruhan.  Dalam   pengertian  sehari - hari, surat  umumnya  hanya  dikenal  sebagai  alat  untuk
     menyampaikan    berita   secara  tertulis.  Pengertian   tersebut    adalah    pengertian    sempit    akibat  dari
     anggapan  bahwa  surat  mengandung  aspek  yang lebih luas meliputi informasi tertulis berupa  rekaman
     kegiatan secara tertulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu.
3.  Paragraf  penutup.
     Paragraf   penutup  bertugas  mengakhiri  sebuah  tulisan  dan  karangan.  Semua  karangan  pasti   diakhiri
     dengan  paragraf  penutup  untuk  menjamin  bahwa permasalahn yang di  pampagkan pada  awal   pragraf
     karangan   itu   terjawab   secara   jelas  tegas   dan  tuntas   di   dalam   paragraf -  paragraf     pengembang,
     dan  disimpulkan  atau  ditegaskan  kembali  di  dalam  paragraf  penutup.
     Contoh :
     Berdasarkan  uraian  di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya surat adalah informasi  tertulis  yang
     dapat digunakan  sebagai alat  komunikasi tulis  yang dibuat dengan persyaratan  tertentu yang  khususnya
     berlaku untuk surat menyurat.

•    Jenis Paragraf berdasarkan kalimat utama
1.  Paragraph deduktif.
     Paragraf yang kalimat topiknya  terletak  pada awal paragraf, paragraf yang di mulai   dari  pernyataan  yang
     bersifat umum,  kemudian  di turunkan atau di kembangkan dengan menggunakan pernyataan pernyataan
     yang  bersifat  khusus.
     Contoh :
     Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang  penyakit.  Fisik  orang yang
     berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya  jika  kita
     sering berolahraga  fisik  kita tidak mudah lelah,  sedangkan  yang  jarang  atau  tidak  pernah  berolahraga
     fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.
2.  Paragraph induktif.
     Paragraf yang kalimat topiknya terletak pada akhir paragraf,paragraf   yang  di  mulai  dari  pernyataan  yang
     bersifat khusus, kemudian di turunkan atau di kembangkan dengan menggunakan  pernyataan pernyataan
     yang bersifat umum.
     Contoh :
     Yang  menyebabkan  banjir di Jakarta  sangat jelas disebabkan  oleh ulah  manusia  itu sendiri.  Contohnya
     saja masih  banyak orang - orang yang buang  sampah yang  tidak pada   tempatnya. Selain itu masyarakat
    juga   tidak   peduli   terhadap  selokan  di sekitarnya.   Oleh   sebab   itu   maka   seharusnya   pemerintah
    setempat  harus  lebih  mensosialisasikan  bahaya banjir  kepada  masyarakat. Supaya   masyarakat   dapat
    ikut  serta dalam    bersosialisasi    terhadap   bahaya    banjir.   Dengan    kata    lain   dapat   disimpulkan
    bahwa    seluruh  masyarakat   dan   pemerintah   setempat   harus   menggalakan   supaya   Jakarta   bebas
    banjir   dengan  cara
     membuang  sampah  pada  tempatnya  dan  membersihkan  selokan  di  sekitarnya.
3.  Paragraph deduktif-induktif .
     Ada kalanya  seorang  penulis  tidak cukup menegaskan pokok persoalannya pada  kalimat awal  paragraf.
     Setelah menjelaskan isi  kalimat topik  atau  memberikan   perincian, contoh - contoh, atau  bukti - buktinya,
     penulis  menuliskan  simpulanya  dengan  sebuah  kaliamat  pada  akhir  paragrafnya.
     Contoh :
     Dalam  kehidupan  sehari - hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan  apa  pun  yang
     dilakukan  manusia  pasti  menggunakan  sarana   komunikasi, baik  sarana  komunikasi  yang  sederhana
     maupun  yang  modern.  Kebudayaan  dan  peradaban  manusia  tidak akan bias maju  seperti sekarang
     ini tanpa adanya sarana komunikasi.
4.  Paragraph ineratif .
     paragraf  yang  kalimat  utamanya  berada  di tengah paragraf. Biasanya diawali  dengan gagasan  penjelas
     sebagai  pengantar,  lalu  disajikan  gagasan  utama  sebagai  puncaknya.  Setelah  itu  masih    dilanjutkan
     dengan  penjelas.
     Contoh :
     Etos kerja masyarakat  Jepang  sangat  tinggi. Mereka juga sangat berdisiplin. Masalah   disiplin  ini  sudah
     mendarah   daging  bagi  mereka.  Di  mana - mana,  baik   di rumah, di jalan, di tempat umum,  maupun  di
     kantor, semuanya  sangat  disiplin. Masyarakat  Jepang memang layak  diteladani. Mereka  rajin  membaca
     untuk   meningkatkan   pengetahuan  dan   keterampilan.  Di  mana  saja,  asal  ada   kesempatan,  mereka
     membaca.  Mereka  melakukannya  di dalam gerbong kereta yang  melaju, di stasiun, dan  bahkan  sampai
     berdiri  antri beli tiket.
5.  Paragraph terbagi.
     Suatu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama
     Contoh :
     Pagi  hari  itu  aku berolahraga di sekitar lingkungan  rumah. Dengan udara yang sejuk dan  menyegarkan.
     Di sekitar  lingkungan   rumah  terdengar  suara  ayam berkokok yang menandakan  pagi hari yang sangat
     indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.

•    Jenis Paragraf berdasarkan isi
1.  Paragraph eksposisi.
     Eksposisi  artinya  paparan.  Dengan  paparan,  penulis   menyampaikan  suatu penjelasan  dan  informasi.
     Setalah  membaca, s eseorang  akan  mengerti  dan memhami  apa yang disampaikan oleh penulis dalam
     paparan tersebut.
     Contoh :
     Para  pedagang  daging  sapi  di pasar - pasar  tradisional  mengeluhkan   dampak   pemberitaan
     mengenai impor  daging  ilegal.  Sebab,  hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
     sampai  70  persen.
     Sebaliknya,  permintaan  terhadap  daging  ayam  dan  telur  kini   melejit   sehingga  harganya  meningkat.
2.  Paragraph narasi.
     Narasi  artinya  cerita. Dengan cerita, penulis mengajak pembaca untuk sama - sama menikmati apa yang
     diceritakan  tersebut. Ciri - cirinya :  ada  kejadian,  ada  pelaku,  dan  ada  waktu  kejadian.
     Contoh :
     Jam istirahat. Aldi tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati  bekal dari  rumah. Sesekali
     kepalanya  menengadah  ke langit - langit perpustakaan, mengernyitakan kening, tersenyum dan  kembali
     menulis. Asyik sekali,  seakan  diruang  perpustakaan  hanya  ada  dia.
3.  Paragraph persuasi.
     Persuasi   artinya   bujukan.   Dengan  persuasi,  penulisan   mempengaruhi  pembaca  supaya   mengikuti
     kehendaknya.
     Contoh :
     Dalam  diri   setiap   bangsa  Indonesia  harus  tertanam  nilai   cinta  terhadap  sesama   manusia  sebagai
     cerminan  rasa   kemanusiaan  dan  keadilan.  Nilai - nilai   tersebut  di  antaranya   adalah   mengakui dan
    memperlakukan    manusia     sesuai     dengan     harkat     dan      martabatnya,   mengembangkan    sikap
    tenggang rasa    dan   nilai  -  nilai    kemanusiaan.   Sebagai   sesama   anggota   masyarakat,   kita   harus
    mengembangkan     sikap      tolong    -    menolong      dan     saling      mencintai.    Dengan     demikian,
    kehidupan    bermasyarakat   dipenuhi    oleh   suasana   kemanusian   dan   saling   mencintai.
4.  Paragraph argumentasi.
     Argumentasi  adalah  jenis  tulisan  yang  memberikan alasan  ( argumen )  berdasarkan   fakta  dan   data.
     Dengan  fakta  dan  data,  penulis  berusaha  meyakinkan  pembaca  sehingga   tulisan  itu   diterima   oleh
     pembacanya. cirinya  :  ada pendapat dan ada alasannya.
     Contoh :
     Sebagian  anak  Indonesia  belum  dapat  menikmati   kebahagiaan  masa   kecilnya.  Pernyataan  demikian
     pernah  dikemukakan  oleh  seorang  pakar psikologi pendidikan  Sukarton  (1992)  bahwa anak anak  kecil
     di  bawah  umur 15 tahun  sudah  banyak  yang  dilibatkan untuk mencari  nafkah  oleh orang tuanya. Hal ini
     dapat  dilihat  masih  banyaknya  anak kecil  yang  mengamen  atau   mengemis di  perempatan  jalan  atau
     mengais  kotak  sampah  di  TPA,  kemudian  hasilnya   diserahkan  kepada orang tuanya untuk  menopang
     kehidupan  keluarga.  Lebih - lebih  sejak  negeri  kita   terjadi   krisis   moneter,  kecenderungan  orang  tua
     mempekerjakan   anak   sebagai    penopang    ekonomi    keluarga     semakin    terlihat   di   mana - mana.
5.  Paragraph deskripsi. paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat,
     mendengar,  atau  merasa  objek  yang  digambarkan  itu.  Objek  yang dideskripsikan  dapat berupa  orang,
     benda,  atau  tempat. Ciri - cirinya : ada  objek  yang  digambarkan.
     Contoh :
     Perempuan  itu  tinggi  semampai.  Jilbab  warna ungu yang menutupi kepalanya  membuat  kulit  wajanya
     yang  kuning   nampak   semakin cantik. Matanya  bulat bersinar  disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya
     mancung  sekali  mirip  dengan  para  wanita  palestina.

•    Persamaan  Argumentasi  dan  Eksposisi
1.  Argumentasi  dan  Eksposisi  sama - sama   menjelaskan   pendapat,   gagasan,   dan   keyakinan   kita.
2.  Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat  atau diperjelas dengan  angka,
     peta,  grafik,  diagram,  gambar,  dll.
3.  Argumentasi  dan  Eksposisi  sama - sama  memerlukan  analisis  dalam  pembahasan.
4.  Argumentasi  dan  Eksposisi  sama - sama  menggali  idenya  dari :
      a.  Pengalaman
      b.  Pengamatan  dan  Penelitian
      c.  Sikap  dan  Keyakinan

•    Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi
1.  Tujuan  eksposisi  hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang
     sejelas - jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca  sehingga pembaca  menyetujui
     bahwa  pendapat  dan  keyakinan  kita  benar.
2.  Eksposisi   menggunakan   contoh,   grafik,   dll.   Untuk    menjelaskan    sesuatu   yang   kita   kemukakan
     Argumentasi  memberi  contoh,  grafik,  dll. Untuk  membuktikan  bahwa  sesuatu yang kita kemukakan itu
     benar.
3.  Penutup  pada  eksposisi  biasanya   menegaskan  lagi  dari  sesuatu  yang  telah   diuraikan  sebelumnya.
4.  Penutup  pada  argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang telah diuraikan  sebelumnya.

•    Perbedaan Argumentasi dan Persuasi
1.  Argumentasi  hanya  digunakan  untuk  meyakinkan  pembaca  agar  menyetujui  pendapat  penulis.
2.  Persuasi  digunakan  untuk  membujuk  pembaca  melakukan  sesuatu.

•    Persamaan Argumentasi dan Persuasi
1.  Fokus  paragraf  terpusat  pada p endapat  penulis.
2.  Fakta  dan  data  digunakan  pendukung  pendapat  penulis.

Resensi Film Man Of Steel

RESENSI FILM (SUPERMAN) MAN OF STEEL
Judul Resensi  :   Manusia Baja


Data/Identitas Film
Judul : Man Of Steel – Manusia Baja
Jenis Film : Action / Adventure

Produser :
   - Christopher Nolan
   - Charles Roven
   - Deborah Snyder
   - Emma Thomas
   - Thomas Tull

Sutradara                : Zack Snyder
Penulis Naskah     : David S. Goyer & Christopher Nolan
Durasi Film             : 2 jam 23 menit
Perusahaan Film   : warner bros pictures
Diputar                     : Mulai 14 Juni 2013

Pemeran Film Man Of Steel
   - Henry Cavill
   - Amy Adams
   - Michael Shannon
   - Diane Lane
   - Kevin Costner
   - Laurence Fishburne
   - Russell Crowe
   - Ayelet Zurer
   - Christopher Meloni

Pendahuluan
Superman sudah menjadi sebuah cultural icon sejak 75 tahun yang lalu, ketika pada tahun 1938 dipublikasikan pertama kali oleh Detective Comics, Inc. (kemudian berganti nama menjadi DC Comics). Karakter ini diciptakan oleh Jerry Siegel dan Joe Shuster lima tahun sebelumnya (1933) ketika mereka masih menjadi pelajar SMA di Cleveland, Ohio. Ketika pertama kali diciptakan, Superman diilustrasikan sebagai tokoh antagonis botak yang memiliki kekuatan telepati dan ingin menguasai dunia (image yang kini dimiliki oleh Lex Luthor). Cerita pendek itu diberi judul “The Reign of the Superman”. Di tahun yang sama, Siegel dan Shuster mengubah konsep itu sehingga Superman menjadi tokoh superhero protagonis seperti yang kita kenal sekarang.



Sejak dipublikasikan pada bulan Juni 1938 pada Action Comics #1 oleh Detective Comics, Inc. Superman mewabah ke seluruh dunia dalam bentuk komik, serial radio, serial televisi, film bioskop, hingga video games. Pengaruh The Great Depression pada tahun 1930-an jelas sekali terlihat pada kisah-kisah komik pertama Superman. Waktu itu, penduduk Amerika membutuhkan sosok yang dapat menjadi role-model dalam menghadapi permasalahan sosial sehari-hari. Oleh karena itu, kisah-kisah Superman seringkali menyoroti problematika sosial di masyarakat. Kalau kisah-kisah Batman lebih menyoroti aspek korupsi di penegakan hukum, Superman lebih menekankan pada problem sosial yang makro seperti rasialisme, kemiskinan, ilmu pengetahuan, nasionalisme, dan sebagainya
    
Isi
Planet Krypton menghadapi kehancuran dalam waktu dekat karena intinya tidak stabil, dan dewan yang berkuasa berada di bawah ancaman pemberontak Jenderal Zod dan para pengikutnya. Ilmuwan Jor-El dan istrinya Lara-El meluncurkan anak mereka yang baru lahir, Kal-El pada pesawat ruang angkasa ke bumi, menanamkan sel-selnya dengan codex genetik untuk melestarikan ras Krypton. Setelah pembunuhan Zod tehadap Jor-El, ia dan pengikutnya ditangkap dan dibuang ke Zona Bayangan. Namun, Krypton meledak beberapa waktu kemudian dan membebaskan mereka.
Bayi Kal-El diangkat sebagai anak angkat Jonathan dan Martha Kent, dan dia diberi nama Clark Kent. Fisiologi Krypton Clark memberikan dia kemampuan super di Bumi, yang awalnya menyebabkan dia kebingungan, tapi dia secara bertahap belajar untuk memanfaatkan kekuatannya untuk membantu orang lain. Jonathan mengungkapkan ke Clark remaja bahwa ia adalah alien dan menyarankan dia untuk tidak menggunakan kekuatannya secara terbuka, karena takut bahwa masyarakat akan menolaknya. Setelah kematian Jonathan, seorang Clark dewasa menghabiskan beberapa tahun hidup secara nomaden, mengerjakan pekerjaan yang berbeda di bawah nama palsu. Suatu ketika ia menyusup ke tempat penemuan ilmiah pesawat luar angkasa Kryptonian di Arktik. Clark memasuki kapal asing tersebut, dan memungkinkan dia untuk berkomunikasi dengan kesadaran Jor-El yang diawetkan dalam bentuk hologram. Lois Lane, seorang wartawan dari Daily Planet yang diutus untuk menulis cerita tentang penemuan ini, menyelinap di dalam kapal saat mengikuti Clark dan diselamatkan olehnya ketika dia terluka. Atasan Lois, Perry White menolak ceritanya tentang "manusia super" penyelamat, jadi kemudian Lois menelusuri Clark kembali. Ia ke Kansas dengan tujuan menulis sebuah uraian. Setelah mendengar cerita sebenarnya tentang Clark, Lois memutuskan untuk tidak mengungkapkan rahasianya lagi.
Zod dan pengikutnya mencari dunia koloni lain, dan akhirnya mengikuti sinyal marabahaya Krypton yang dikirim dari kapal Clark yang ditemukan di Bumi. Tuntutan Zod adalah bahwa manusia harus menyerah Kal-El, yang ia percaya memiliki codex, sebagai imbalan bagi perdamaian. Clark setuju, dan akhirnya militer AS menyerahkan Clark. Namun, Faora utusan Jenderal Zod menginginkan agar Lois Lane mereka berduapun dibawa. Zod mengungkapkan bahwa ia bermaksud untuk menggunakan "mesin dunia" terraform untuk mengubah bumi menjadi Krypton baru, memberantas populasi manusia, dan menggunakan codex untuk mengisi kembali planet dengan bangsa Krypton rekayasa genetik. Setelah kapal Clark dan Lois melarikan diri Zod, Clark mengalahkan Faora, meyakinkan militer bahwa ia adalah sekutu. Zod menyebarkan mesin dunia dan memulai proses di Metropolis dan di Samudra Hindia.
Clark, sekarang dijuluki "Superman", ia berusaha menghentikan mesin dunia di Samudera Hindia. Militer menggunakan pesawat ruang angkasa yang membawa Clark ke Bumi dalam serangan udara terhadap kapal Zod diatas kota Metropolis, untuk membawa kembali kru Zod ke Zona Bayangan. Hanya Zod yang tetap berada di bumi, dan dia terlibat dalam pertarungan dengan Superman di Metropolis. Ketika upaya Zod membunuh warga sipil untuk balas dendam atas kekalahannya, Superman terpaksa membunuh Zod. Beberapa waktu kemudian, Superman terus mendapatkan kepercayaan oleh pemerintah AS, meskipun menghindari upaya mereka untuk mengungkap identitas rahasianya. Untuk membuat alias yang memberinya akses ke situasi berbahaya tanpa menimbulkan kecurigaan, Clark mengambil pekerjaan sebagai reporter di Daily Planet.

Kekurangan & kelebihan
Kekuranga
1. kekurangan dari film ini adalah efek terbang yang masih terlihat ‘palsu’ atau kelihatan editan  komputer, tapi
    tidak begitu keliatan seperti film-film sebelumnya.
2. Film ini lebih memasukan alur flash-back dari kecil - dewasa dan seterusnya.

Kelebihan
1. film  ini  punya  jalan cerita yang modern, Pesan  moral  dalam cerita, bahwa  keserakahan mengeksploitasi
    sumber  daya  pada  kenyataannya  benar mampu menghancurkan sebuah planet dan kehidupan mahluk di
    dalamnya.
2. film  ini juga  mendapatkan  beberapa penghargaan dari  beberapa asosiasi seperti Golden Trailer Awards
    NewNowNext Awards , 2013 Teen Choice Awards.

Penutup
Secara keseluruhan, film ini bagus, tapi bagi penggemar Superman sebenarnya tidak ada alasan apapun di dunia ini untuk tidak menyukai film ini. Lebih luas lagi, film ini ditujukan untuk semua orang yang memiliki perasaan berbeda dengan dunia sekitarnya, dan berkeinginan untuk memberikan semua hal yang istimewa untuk orang-orang yang disayangi.

Sabtu, 31 Mei 2014

RESENSI

Pengertian Resensi

Dalam bahasa Latin resensi atau recensie artinya "melihat kembali, menimbang atau menilai". Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia resensi memiliki arti pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Tindakan meresensi memiliki arti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas atau mengkritik buku. Jadi, resensi ialah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai buku, baik non fiksi maupun fiksi/suatu karya sastra (cerpen, novel, drama/film, puisi).

Tujuan Resensi :
1.  Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan
      terungkap dalam suatu karya.
2.  Memberikan  gambaran  kepada   masyarakat   apakah  karya  yang  diresensi  itu merupakan suatu karya
     yang bermutu atau tidak.
3.  Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah buku itu layak untuk dibaca.
     Unsur - Unsur Resensi :Didalam sebuah resensi karya sastra terdapat dua macam unsur, yaitu:
1.  Unsur Intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam.
2.  Unsur  Ekstrinsik  yaitu  unsur  yang  membangun  cerita  karya  sastra yang berasal dari luar (kebalikan
     dari unsur intrinsik).
Unsur Intrinsik 
•   Tokoh
    Tokoh ialah  Individu  yang  mengalami  berbagai  peristiwa didalam cerita. Jika dilihat dari peran  tokoh
    dalam  pengembangan   plot   dapat   dibedakan  menjadi  tokoh  utama  dan  tokoh pembantu, sedangkan
    jika  dilihat  dari  fungsi  penampilan  tokoh  dapat  pula  dibedakan kedalam tokoh protagonis dan tokoh
    antagonis.
1.  Tokoh   Protagonis  ialah   tokoh  yang  memiliki  watak  tertentu   dalam   segi   kebenaran ( baik   hati,
      jujur, setia, dll)
2.  Tokoh  Antagonis  ialah  tokoh  yang  memiliki  watak  bertentangan  dengan  tokoh  protagonis.
3.  Tokoh  Tritagonis  ialah  tokoh  yang  selalu  menjadi penengah, dan sering dimunculkan sebagai Tokoh
      atau orang ketiga.
4.  Tokoh   Pembantu   atau   peran   pembantu  atau   figuran   ialah   tokoh   yang   membantu  cerita tokoh
     utama,  posisinya  bisa  sebagai  seorang  pahlawan  ataupun  sebagai  penentang  tokoh  utama.

•   Penokohan/Perwatakan
    Yang  dimaksud  dengan  penokohan  ialah  penggambaran  tentang  watak tokoh dalam suatu cerita karya
    sastra. Ada 3  cara  yang  dapata  dilakukan untuk menggambarkan watak tokoh dalam cerita karya sastra,
    yaitu:
1.  Campuran  ialah  penggambaran  watak  tokoh  melalui penggabungan cara analitik dan dramatik dengan
      tujuan  untuk  saling  melengkapi.
2.  Analitik cara ini dilakukan pengarang  untuk menggambarkan watak tokoh secara langsung.
     Contoh   :   Siapa  yang   tidak   mengenal  Didi  yang  pintar  dan  selalu  ceria.  Meskipun  secara  fisik
     terlihat pendek namun  sosoknya  yang ramah dan baik hati kepada  teman – temannya membuat dirinya
      menjadi  panutan.
3.  Dramatik  ialah  cara pengarang  untuk  menggambarkan  tokoh  utama  secara tersurat, dengan kata lain
     tidak   langsung.  Penokohan  cara   ini   bisa  melalui   penggambaran  tempat  tinggal, percakapan  atau
     dialog antar tokoh, fisik, tingkah laku, komentar  tokoh  lain terhadap  tokoh  tertentu  dan jalan pikiran
     tokoh.    Dibawah    ini    contoh    paragraf   yang    menggambarkan    tokoh    dengan   cara  dramatik : 
  - Penggambaran Tokoh Melalui Jalan Pikiran Tokoh.
     Contoh   :   Tatkala  aku   masuk   sekolah   MULO,   demikian   fasih   lidahku   dalam  Bahasa  Belanda
     sehingga orang yang  hanya  mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira bahwa  aku anak
     Belanda. Aku pun bertambah lama  bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari - hari
     ini makin ditebalkan pula oleh  tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri
     dengan langgam lenggok orang Beland.
  - Penggambaran Tokoh Melalui Tingkah Laku/Perilaku Tokoh.
     Contoh : Di siang yang terik itu dia berjalan sendiri. Dengan gontai ia gendong tas itu. Sesekali terlihat
     bahwa  ia  menegur  dan  bahkan  bertanya  kepada  orang  yang  dilaluinya. Setiap selesai ia bertanya, ia
     selalu menganggukkan kepalanya sebagai tanda terima kasih. 
  - Penggambaran Tokoh Melalui Dialog Antar Tokoh.
    Contoh :
    “ Kupukul   kau   kalau  tidak  mau  mengaku.  Dengan  cara  apa  lagi  aku  mendapatkan  pengakuanmu. ”

•    Tema
     Tema  ialah  suatu  unsur  dalam karya sastra yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang
     melalui karyanya (jalan cerita).

•    Plot / Alur
     Plot atau alur ialah jalan cerita atau  rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Rangkaian peristiwa ini
     disusun   berdasarkan  hukum   kausalitas  ( hubungan  yang  menunjukkan  sebab - akibat).  Berdasarkan
     hubungan tersebut setiap cerita memiliki plot/alur cerita sebagai berikut :
1.  Tahapan  perkenalan  ialah  tahap  dimana  permulaan  suatu cerita dimulai dengan suatu kejadian, tetapi
     belum  ada  ketegangan. Di  tahap  ini berisi  pengenalan tokoh, reaksi antar pelaku, penggambaran fisik
     dan penggambaran tempat).
2.  Menuju   ketahap   pertikaian  ialah  tahap   dimana  terjadinya  pertentangan  antar  pelaku  ( awal  mula
     pertentangan selanjutnya).
     Konflik dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
     a). Konflik Internal ialah konflik yang terjadi   dalam  diri  sang  tokoh.  
     b). Konflik Eksternal ialah konflik yang terjadi dari luar diri tokoh (konflik tokoh dengan tokoh, tokoh
           dengan lingkungan, tokoh dengan tuhan, dll).
3.  Komplikasi atau tahap  penanjakan konflik, ketegangan dirasakan mulai semakin berkembang dan rumit
     terjadi pada tahap ini (nasib pelaku semakin sulit diduga).
4.  Klimaks merupakan  ketegangan yang  semakin  memuncak ( perubahan nasib pelaku sudah mulai dapat
     diduga, kadang pula tidak terbukti pada akhir cerita).
5.  Penyelesaian,  tahap akhir cerita pada bagian ini terdapat penjelasan mengenai nasib-nasib yang dialami
     para   tokoh   dalam   cerita   setelah   mengalami   konflik   dalam   cerita.  Beberapa   cerita  terkadang
     menyerahkan  penyelasaian kepada pembaca, sehingga akhir cerita seperti ini tak ada penyelesaian atau
     menggantung.

Plot  dapat  dibedakan  menjadi  dua  macam jika dilihat dari segi keeratan hubungan antar peristiwa, yaitu:
1.  Plot  Erat  yaitu  sebuah  cerita  yang  memilik i plot  erat jika hubungan antar peristiwa terjalin dengan
     rapat, sehingga tak ada satu peristiwa pun yang dapat dihilangkan.
2.  Plot  Longgar yaitu jika hubungan antar peristiwa terjalin kurang erat dan jika ada salah satu jalan cerita
     yang   dihilangkan   maka   penghilangan   jalan   cerita   tersebut  tidak  akan  mengganggu  jalan  cerita.
     Berdasarkan jalan cerita plot dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.  Plot Ledakan yaitu plot yang akhir ceritanya mengejutkan dan tak terduga-duga.
2.  Plot Lembut yaitu plot yang akhir ceritanya berakhir tanpa adanya kejutan.
3.  Plot  Campuran  yaitu  plo t yang  a khir  cerita  menggabungkan  kedua  plot  sebelumnya  ( ledakan  &
     lembut).
Berdasarkan rangkaian peristiwanya plot dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.  Plot Maju, yaitu rangkaian peristiwa yang diceritakan mulai dari awal hingga akhir cerita.
2.  Plot  Mundur  atau  sorot balik atau flash  back, yaitu peristiwa - perisiwa yang menjadi bagian penutup
     diutarakan terlebih dahulu, baru menceritakan peristiwa - peristiwa pokok sebagai kenangan/masa lalau
     sang tokoh.
3.  Plot  Campuran,   yaitu   peristiwa  -  peristiwa   pokok   diceritakan   diawal   lalu   dilanjutkan   dengan
     menceritakan peristiwa - peristiwa  lama  atau  masa  lalu  tokoh  sebagai sebuah kenangan, dan diakhiri
     dengan  peristiwa - peristiwa pokok (masa kini).

Plot yang dilihat dari segi sifatnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.  Plot  Terbuka,  yaitu  akhir  cerita  yang dapat merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.
2.  Plot  Tertutup, yaitu  akhir  cerita  yang  tidak  dapat  merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan
     cerita.
3.  Plot Campuran, yaitu penggabungan antara plot terbuka dan plot tertutup.

•    Gaya Bahasa
      Gaya bahasa ialah cara pengarang dalam mengungkapkan ide/gagasan melalui cerita.

•    Sudut Pandang/Point Of View
     Sudut  pandang  ialah  posisi  pengarang  dalam  sebuah  cerita  atau  karya  sastra.  Posisi pengarang ini
     terbagi   menjadi 2, yaitu:
1.  Pengarang berperan langsung sebagai tokoh utama.
2.  Pengarang hanya sebagai orang ketiga yang posisinya sebagai pengamat.

•    Amanat
     Amanat  ialah  pesan  atau  kesan  yang  ingin  disampaikan  oleh  pengarang  melalui jalan cerita. Pesan
     dalam karya sastra bisa berupa, kritik, saran, harapan, usul, dll.
•   Latar/Setting
     Latar  ialah  tempat  dimana  terjadinya  kejadian  atau  peristiwa dan waktu terjadinya sebuah peristiwa,
     latar  juga  menjelaskan  segala  keterangan  waktu,  ruang, dan  suasana terjadinya peristiwa dakam plot
     cerita.
     Latar terbagi lagi menjadi beberapa unsur seperti dibawah ini:
1.  Latar Tempat ialah latar yang mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa dalam novel.
2.  Contoh: Kota, Pedesaan, dll.
3.  Latar  Waktu  ialah  latar  yang  berhubungan  dengan masalah kapan terjadinya peristiwa. Contoh: masa
     kini, masa lalu, dll.
4.  Latar Sosial  ialah latar yang mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial
     masyarakat. Contoh: Kesederhanaan, keramahan, dll.

Di dalam karya sastra, latar berfungsi sebagai:
1.  Atmosfer  atau Suasana  merupakan latar yang lebih mudah dibicarakan daripada didefinisikan. Latar ini
     semacam aura  rasa dan emosi yang ditimbulkan penulis melalui tulisannya, agar membantu terciptanya
     ekspektasi pembaca.
2.  Latar  Tempat  sebagai Elemen Dominan, latar tempat memiliki peran penting dalam karya sastra. Latar
     tempat  menjadi  unsur  netral  atau  spiritual dalam sebuah tempat tertentu. Termasuk dalam fiksi jenis
     ini : Laskar  Pelangi  karya  Andrea  Hirata  yang  berbicara  tentang  Belitong  pada  zaman  Orde Baru.
3.  Latar  Waktu  sebagai  Elemen  Dominan,  dalam  karya  sastra  ada  yang  menggunakan  elemen  waktu
     sebagai  unsur  yang  dominan.  Fungsi  latar ini terjadi terutama pada karya sastra yang berlatar sejarah.
     Tidak   hanya   waktu   yang  menjadi  unsur  utama  yang  terlibat. Ada unsur - unsur  nilai  dalam waktu,
     misalnya  unsur  nilai  dalam  masa  kemerdekaan,  masa  Orde  Baru, dsb.
4.  Metafora,  artinya   jika   latar  spiritual  ialah  unsur  latar  yang  secara  spiritual  memberi  efek   nilai
     padakarya  sastra,  maka fungsi  latar  ini  adalah  fungsi eksternal yang tidak secara langsung (eksplisit)
     berpengaruh  pada  cerita. Sebagai  metafora,  latar  menghadirkan  suasana  yang  secara tidak langsung
     menggambarkan  nasib  tokoh.
     Contoh:
    Pohon-pohon kelapa itu tumbuh di tanah lereng di antara pepohonan lain yang rapat dan    rimbun. Kemiringan lereng membuat pemandangan seberang lembah itu seperti lukisan alam gaya klasik Bali yang terpapar di dinding langit. Selain pohon kelapa yang memberi kesan lembut, batang sengon yang lurus dan langsing menjadi garis-garis tegak berwarna putih dan kuat. Ada beberapa pohon aren dengan daun mudanya yang mulai mekar; kuning dan segar. Ada pucuk pohon jengkol yang berwarna coklat kemerahan, ada bunga bungur yang ungu berdekatan dengan pohon dadap dengan kembangnya yang benar-benar merah. Dan batang-batang jambe rowe, sejenis pinang dengan buahnya yang bulat dan lebih besar, memberi kesan purba pada lukisan yang terpajang di sana. Dalam sapuan hujan panorama di seberang lembah itu terlihat agak samar. Namun cuaca pada musim pancaroba sering kali mendadak berubah. Lihatlah, sementara hujan tetap turun dan angin makin kencang bertiup tiba-tiba awan tersibak dan sinar matahari langsung menerpa dari barat. Pohon-pohon kelapa digambarkan dengan indah dalam sebuah ekosistem yang padu. Namun kemudian digambarkan dalam suasana yang mengerikan dengan keadaan yang tidak menentu. Sekilas latar ini hanya latar netral yang tidak melambangkan apa-apa. Kemudian diketahui bahwa tokoh utama Lasi yang hidupnya bahagia dalam kesederhanaan mulai masuk dalam ketidakpastian setelah kecelakaan yang menimpa Darsa.
Unsur Ekstrinsik Latar belakang  kehidupan pengarang. Pandangan hidup pengarang. Situasi sosial, Budaya yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra tersebut.
Hal yang Terdapat dalam resensi :
1.    Judul Resensi
2.    Data/Identitas Karya Sastra
3.    Isi Resensi
4.    Kekurangan & Kelebihan
5.    Penutup
      Terdapat perbedaan saat pemuatan data dan identitas karya sastra yang diresensi, seperti pada resensi buku data yang tercantum ialah seperti berikut ini : judul buku, penulis & penerjemah (jika buku itu berupa terjemahan dari bahasa asing), nama penerbit, cetakan, tahun terbit, tebal buku & jumlah halaman. Pada drama dan film maka data untuk resensinya adalah berupa : judul drama atau film, penulis, sutradara, genre,pemain, penyunting & penerjemah, tahun terbit, penerbit.
Contoh resensi :
Resensi Buku Fiksi Indonesia
Identitas Buku
Judul                    : ATHEIS
Pengarang          : Achdiat K. Mihardja
Penerbit              : Balai Pustaka
Tahun terbit        : cetakan pertama 1949
Tebal halaman   : 232 halaman
Ukuran buku       : 13,5 x 20 cm
ISBN                    : BP – 0080
Harga                   : Rp 45.000,00
•    Tema
     Cerita tentang kegoncangan jiwa seorang pemuda yang sebelumnya sangat taat beragama, namun karena
     keluguannya,   ia   terpengaruh   pemikiran   kaum  materialistis  atau  falsafah  kebendaan  sehingga   ia
     kehilangan  keyakinan  akan  ketuhanan  dan  ia  mulai  rneninggalkan  norma - norma  agama.

•    Pembukaan
   Atheis adalah buku novel karya Achdiat Karta Mihardja tahun 1949 yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang, dimana dari kecil dididik menjadi anak yang saleh. Tetapi ketika ia menginjak usia pertengahannya, karena jauh dari orang tuanya, dia mengalami kemerosotan. Akibatnya dia menjadi seperti orang atheis yang lupa segalagalanya. Semua itu berawal dari pertemuannya dengan seorang gadis yang kemudian menjadikan hatinya yang keras dan saleh itu, menjadi berhati lemah dan lupa segala-galanya. Achdiat Karta Mihardja (lahir di Cibatu, Garut, Jawa Barat, 6 Maret 1911). Berpendidikan AMS-A Solo dan Fakultas Sastra dan Filsafat UI. beliau pernah bekerja sebagai guru Taman Siswa, redaktur Balai Pustaka, Kepala Jawatan Kebudayaan Perwakilan Jakarta Raya, dosen Fakultas Sastra UI (1956-1961), dan sejak 1961 hingga pensiun dosen kesusastraan Indonesia pada Australian National University, Canberra, Australia. Achdiat juga pernah menjadi redaktur harian Bintang Timur dan majalah Gelombang Zaman (Garut), Spektra, Pujangga Baru, Konfrontasi, dan Indonesia. Di samping itu, beliau pernah menjadi Ketua PEN Club Indonesia, Wakil Ketua Organisasi Pengarang Indonesia, anggota BMKN, angggota Partai Sosialis Indonesia, dan wakil Indonesia dalam Kongres PEN Club Internasional di Lausanne, Swiss (1951). Kumpulan cerpennya, Keretakan dan Ketegangan (1956) mendapat Hadiah Sastra BMKN tahun 1957 dan novelnya, Atheis (1949) memperoleh Hadiah Tahunan Pemerintah RI tahun 1969 (R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972) dan Sjuman Djaya mengangkatnya pula ke layar perak tahun 1974) dengan judul yang sama.
•    Isi
   Hasan adalah seorang pemeluk Islam yang taat beribadah, begitu juga dengan orang tuanya adalah pemeluk Islam yang fanatic. Oleh orang tuanya Hasan disekolahkan di MULO. Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan keduanya semakin akrab hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka tidak bisa berlangsung lama, oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke Jakarta karena akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Karena Rukmini adalah anak yang berbakti pada orang tuanya, sudah sepantasnya membahagiakan keduanya, ia lalu menuruti nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.
Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustasi, untuk menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Walaupun dalam masa sulit, Hasan tdak meninggalkan ajaran agama, bahkan ia semakin taat beribadah, tetapi kehidupanya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Rusli datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan pergaulanya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini, alasanya Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini. Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman-teman Kartini. Karena memiliki dasar agama yang kuat. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya, tetapi karena Rusli juga pandai bicara.
Kemudian dialah yang berbalik menasihati Rusli. Tanpa disadari, pemikiran-pemikiran Rusli ternyata melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh. Namun keyakinanya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu luas. Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama, pergaulanya semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini, tetapi pernikahan itu tidak diakui secara Islam karena tidak sesuai dengan syariatnya. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia, kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh, tetapi kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan.
Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang ke kampung halamana. Ia ingin meminta maaf pada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya, ayah Hasan tetap berada pada pendirianya. Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia dendam pada Anwar dan berniat ingin membunuhnya. Suatu malam, ia berencana ingin membunuh Anwar, kemudian ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman, maka diberlakukan jam malam. Namun, naas menimpa Hasan, belum sempat ia membunuh Anwar, ia malah tertembak peluru di punggungnya, tetapi sebelum meninggal, ia masih sempat mengingat Allah dengan berkalikali menyebut asma-Nya.
•    Tokoh & Penokohan
1.  Hasan,  seorang  pemuda  desa, yang  awalnya sangat taat beragama. Namun, karena pengaruh pergaulan
     dengan   orang - orang   aliran   materialisme, atau  aliran  kebendaan,  dia  mengalami  goncangan  jiwa.
     Keyakinannya  terhadap  Tuhan  menjadi  lemah.
2.  Rusli, salah seorang teman akrab Hasan. Dia beraliran materialisme sejati. Dialah yang sangat berperan
     dalam   mempengaruhi   pikiran - pikiran  Hasan   dalam  hal  filsafah  kebendaan  dan  mempertanyakan
     keberadaan Tuhan.
3.  Orang  tua  Hasan ,  orang  tua yang taat beragama. Mereka adalah pengikut suatu aliran tarekat tertentu.
4.  Rukmini , seorang  gadis baik - baik yang sangat dicintai Hasan. Dia kemudian menikah dengan seorang
     saudagar dari Jakarta.
5.  Kartini , seorang  perempuan  khas  kota  besar  yang  modern,  bergaul  bebas.  Dia  kemudian menjadi
     kekasih Hasan.
6.  Anwar ,  seorang  penganut  aliran  materialisme sejati. Dia  sangat  anarkis  atau  tidak  percaya dengan
     keberadaan  Tuhan.  Dialah  yang  berhasil  mempengaruhi  pikiran  Hasan.

•    Setting/Latar
    Latar di pedesaan sangat mendukung karakter tokoh utamanya karena pada umumnya lingkungan di daerah pedesaan sangat penuh dengan nilai-nilai ajaran agama dan adatistiadatnya masih kental dengan nilai-nilai agama serta kepolosan orang desa yang mudah terpengaruh dan dibujuk terhadap sesuatu hal yang baru dicerminkan dengan sangat bagus oleh penulis pada tokoh Hasan.

•     Nilai-nilai Dalam Novel Atheis
1.  Nilai moral yang dapat kita ambil dari novel ini seperti yang diperlihatkan dalam tokoh Hasan. Dia adalah seorang anak yang sejak kecil telah belajar agama dan bersasal dari orang tua yang taat beribadah pula, tetapi setelah Rukmini meninggalkanya dia menjadi orang yang mengasingkan diri hingga pada akhirnya dia menemukan seseorang yang  mempunyai karakter sama dengan Rukmini, yaitu  Kartini. Mereka lalu menikah, tetapi dalam kehidupan rumah tangganya tidak pernah bahagia karena Kartini adalah orang yang bebas dan mempunyai pergaulan bebas. Sementara Hasan sudah terlanjur mengingkari ajaran agama dan tidak mengakui keberadaan Tuhan, tetapi dalam kejadian itu dia mulai sadar bahwa apa yang dilakukanya selama ini salah sehingga dia memutuskan untuk bercerai dengan Kartini dan pulang ke kampungnya untuk bertobat dan meminta maaf kepada ayahnya Kejadian tersebut mengajarkan pada kita bahwa kita harus pandai bergaul dengan orang lain dan jangan sampai kita salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat bahkan sampai mengingkari ajaran agama serta kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini dengan keberadaan Tuhan Semesta Alam. Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memafkan kesalahan orang lain yang sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak mau memafkan kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya Manusia adalah tempat salah dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi suatu saat juga akan kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan saja maha pengampun, pengasih, dan penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaafkan anaknya sendiri.
2. Novel ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan sastra Indonesia, karena kedudukanya dalam sastra Indonesia sangat penting, maka studi tentang penelitian novel ini masih sering dilakukan oleh para sarjana maupun peneliti, baik dalam bentuk buku, skripsi, artikel, dan bentuk karya yang lain.
•    Kelebihan & Kekurangan
      Kelebihan :
1.  Bahasa  yang  digunakan  dalam  novel  ini  mudah  dipahami  dan  dimengerti  oleh  pembaca.
2.  Novel  ini  menggunakan   tiga  sudut  pandang  sekaligus  yang  jarang  dilakukan  oleh  penulis lainnya.
3.  Keseluruhan  unsur  tersebut  sangat  mendukung  tema  dan  alur  penceritaan  tentang kepercayaan dan
     kesadaran diri tentang agama

      Kekurangan :
1.  Terlalu  mahal  untuk  Novel  seukuran  seperti  itu.
2.  Bukunya  sudah  tidak  terbit  lagi,  dan  sekarang  bukunya  pun  sangatlah  tua  jika  itu  ada.

•    Penutup
   Novel Atheis Karya Achdiat Karta Mihardja, bila dilihat dari segi manfaatnya isi novel memang sangatlah bagus. Cerita - cerita yang religius dan mendidik akan menambah kekhasan dari buku ini. Namun Novel ini mungkin sudah tidak ada keberadaannya, sulit mencari karena sudah sangat lama.