Selamat Datang di Blog Man of Steel Created By Whaehyu Vizard dan AngGa SEe Asb

Selasa, 03 Juni 2014

PARAGRAF


Sejarah Paragraf

Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan, kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

•   Syarat sebuah paragraf harus memuat dua bagian penting
1.  Kalimat Pokok
     Biasanya  diletakkan  pada  awal  paragraf,  tetapi  bisa juga diletakkan pada bagian tengah  maupun akhir
     paragraf. Kalimat  pokok  adalah  kalimat   yang inti  dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf.  Biasanya
     berisi  suatu pernyataan yang  nantinya  akan  dijelaskan  lebih  lanjut oleh  kalimat lainnya  dalam  bentuk
     kalimat penjelas.
2.  Kalimat Penjelas
     Kalimat  penjelas  adalah  kalimat  yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat
     pokok suatu paragraf.

•   Fungsi Paragraf
    a)  Penampung fragmen pikiran atau ide pokok
    b) Memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang
    c)  Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
    d) Pedoman pembaca dalam mengikuti alur pikiran pengarang
    e)  Penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca
    f)  Penanda dimulainya pikiran baru
    g)  Pengantar, transisi, dan penutup karangan

•   Fungsi utama paragraf:
    a)  untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
    b) sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya,
    c)  sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.

•   Syarat-syarat Paragraf yang Baik
1.  Kesatuan Paragraf
     Yaitu   Tiap  Paragraf  hanya   megandung  satu  pokok   pikiran  yang   diwujudkan  dalam  kalimat  utama.
     Ciri    :   Berdiri    sendiri,  Mengandung    permasalahan    yang    berpotensi    untuk   diuraikan,   di  awal
     (deduktif) dan  diakhir (induktif).
2.  Kepaduan Paragraf
     Yaitu  Kemamapuan  merangkai  kalimat  sehingga bertalian secara logis dan padu dengan menggunakan
     kata penghubung.
     Kata  penghubung  intra kalimat  :  Karena,  sehingga,  tetapi,  sedangkan,  apabila,  jika,  maka.
     Kata  penghubung  antar kalimat  :  Oleh  karena  itu,  jadi,  kemudian,  namun,  selanjutnya,  bahkan.
3.  Kelengkapan Paragraf
     Yaitu Terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama.
     Ciri : Berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh

•   Fungsi utama paragraf
1.  untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,
2.  sebagai pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya,
3.  sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.

•    Jenis Paragraf
1.  berdasarkan posisi
2.  berdasarkan kalimat utama
3.  berdasarkan isi


•    Jenis Paragraf berdasarkan posisi
1.  Paragraf pembuka.
     Dikatakan    sebagai   paragraf   pemuka ,    karena    tugaas   pokonya   memang   adalah    membuka   dan
     mengantarkan  pembaca  agar  dapat  memasuk i paragraf - paragraf  pengembang  yang  akan dihadirkan
     kemudian.
     Contoh :
     Secara  umum  dapat   dikatakan  bahwa  surat  adalah  alat   untuk menyampaikan maksud secara tertulis.
     Batasan  itu  mengandung   pengertian   yang   sangat  luas   karena   banyak   sekali   maksud  yang   dapat
     dituangkan  secara  secara  tertulis, misalnya karang  berbentuk  artikel, makalah,  skripsi,  dan  buku.  Oleh
     sebab  itu, batasan  tersebut  perlu  dipertegas  lagi  dengan penekanan bahwa maksud yang disampaikan
     melalui surat dapat berupa permintaan, penolakan, dan sebagainya.
2.  Paragraf pengembang.
     Paragraf   pengembang   atau  paragraf  isi  sesungguhnya  berisi  inti  atau  esensi  pokok beserta  seluruh
     jabarannya  dari  sebuah   kaya  tulis   itu  sendiri.  Dengan   paragraf   pengantar,  para   pembaca  budiman
     sesungguhnya dibawa dan diarahkan untuk dapat  masuk ke  dalam paragraf – paragraf  pengembang  ini.
     Contoh :
     Walaupun  demikian, batasan di atas  masih belum mencakup tentang misi dan pesan yang diemban oleh
     surat   keseluruhan.  Dalam   pengertian  sehari - hari, surat  umumnya  hanya  dikenal  sebagai  alat  untuk
     menyampaikan    berita   secara  tertulis.  Pengertian   tersebut    adalah    pengertian    sempit    akibat  dari
     anggapan  bahwa  surat  mengandung  aspek  yang lebih luas meliputi informasi tertulis berupa  rekaman
     kegiatan secara tertulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu.
3.  Paragraf  penutup.
     Paragraf   penutup  bertugas  mengakhiri  sebuah  tulisan  dan  karangan.  Semua  karangan  pasti   diakhiri
     dengan  paragraf  penutup  untuk  menjamin  bahwa permasalahn yang di  pampagkan pada  awal   pragraf
     karangan   itu   terjawab   secara   jelas  tegas   dan  tuntas   di   dalam   paragraf -  paragraf     pengembang,
     dan  disimpulkan  atau  ditegaskan  kembali  di  dalam  paragraf  penutup.
     Contoh :
     Berdasarkan  uraian  di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya surat adalah informasi  tertulis  yang
     dapat digunakan  sebagai alat  komunikasi tulis  yang dibuat dengan persyaratan  tertentu yang  khususnya
     berlaku untuk surat menyurat.

•    Jenis Paragraf berdasarkan kalimat utama
1.  Paragraph deduktif.
     Paragraf yang kalimat topiknya  terletak  pada awal paragraf, paragraf yang di mulai   dari  pernyataan  yang
     bersifat umum,  kemudian  di turunkan atau di kembangkan dengan menggunakan pernyataan pernyataan
     yang  bersifat  khusus.
     Contoh :
     Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang  penyakit.  Fisik  orang yang
     berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya  jika  kita
     sering berolahraga  fisik  kita tidak mudah lelah,  sedangkan  yang  jarang  atau  tidak  pernah  berolahraga
     fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.
2.  Paragraph induktif.
     Paragraf yang kalimat topiknya terletak pada akhir paragraf,paragraf   yang  di  mulai  dari  pernyataan  yang
     bersifat khusus, kemudian di turunkan atau di kembangkan dengan menggunakan  pernyataan pernyataan
     yang bersifat umum.
     Contoh :
     Yang  menyebabkan  banjir di Jakarta  sangat jelas disebabkan  oleh ulah  manusia  itu sendiri.  Contohnya
     saja masih  banyak orang - orang yang buang  sampah yang  tidak pada   tempatnya. Selain itu masyarakat
    juga   tidak   peduli   terhadap  selokan  di sekitarnya.   Oleh   sebab   itu   maka   seharusnya   pemerintah
    setempat  harus  lebih  mensosialisasikan  bahaya banjir  kepada  masyarakat. Supaya   masyarakat   dapat
    ikut  serta dalam    bersosialisasi    terhadap   bahaya    banjir.   Dengan    kata    lain   dapat   disimpulkan
    bahwa    seluruh  masyarakat   dan   pemerintah   setempat   harus   menggalakan   supaya   Jakarta   bebas
    banjir   dengan  cara
     membuang  sampah  pada  tempatnya  dan  membersihkan  selokan  di  sekitarnya.
3.  Paragraph deduktif-induktif .
     Ada kalanya  seorang  penulis  tidak cukup menegaskan pokok persoalannya pada  kalimat awal  paragraf.
     Setelah menjelaskan isi  kalimat topik  atau  memberikan   perincian, contoh - contoh, atau  bukti - buktinya,
     penulis  menuliskan  simpulanya  dengan  sebuah  kaliamat  pada  akhir  paragrafnya.
     Contoh :
     Dalam  kehidupan  sehari - hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan  apa  pun  yang
     dilakukan  manusia  pasti  menggunakan  sarana   komunikasi, baik  sarana  komunikasi  yang  sederhana
     maupun  yang  modern.  Kebudayaan  dan  peradaban  manusia  tidak akan bias maju  seperti sekarang
     ini tanpa adanya sarana komunikasi.
4.  Paragraph ineratif .
     paragraf  yang  kalimat  utamanya  berada  di tengah paragraf. Biasanya diawali  dengan gagasan  penjelas
     sebagai  pengantar,  lalu  disajikan  gagasan  utama  sebagai  puncaknya.  Setelah  itu  masih    dilanjutkan
     dengan  penjelas.
     Contoh :
     Etos kerja masyarakat  Jepang  sangat  tinggi. Mereka juga sangat berdisiplin. Masalah   disiplin  ini  sudah
     mendarah   daging  bagi  mereka.  Di  mana - mana,  baik   di rumah, di jalan, di tempat umum,  maupun  di
     kantor, semuanya  sangat  disiplin. Masyarakat  Jepang memang layak  diteladani. Mereka  rajin  membaca
     untuk   meningkatkan   pengetahuan  dan   keterampilan.  Di  mana  saja,  asal  ada   kesempatan,  mereka
     membaca.  Mereka  melakukannya  di dalam gerbong kereta yang  melaju, di stasiun, dan  bahkan  sampai
     berdiri  antri beli tiket.
5.  Paragraph terbagi.
     Suatu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama
     Contoh :
     Pagi  hari  itu  aku berolahraga di sekitar lingkungan  rumah. Dengan udara yang sejuk dan  menyegarkan.
     Di sekitar  lingkungan   rumah  terdengar  suara  ayam berkokok yang menandakan  pagi hari yang sangat
     indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.

•    Jenis Paragraf berdasarkan isi
1.  Paragraph eksposisi.
     Eksposisi  artinya  paparan.  Dengan  paparan,  penulis   menyampaikan  suatu penjelasan  dan  informasi.
     Setalah  membaca, s eseorang  akan  mengerti  dan memhami  apa yang disampaikan oleh penulis dalam
     paparan tersebut.
     Contoh :
     Para  pedagang  daging  sapi  di pasar - pasar  tradisional  mengeluhkan   dampak   pemberitaan
     mengenai impor  daging  ilegal.  Sebab,  hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
     sampai  70  persen.
     Sebaliknya,  permintaan  terhadap  daging  ayam  dan  telur  kini   melejit   sehingga  harganya  meningkat.
2.  Paragraph narasi.
     Narasi  artinya  cerita. Dengan cerita, penulis mengajak pembaca untuk sama - sama menikmati apa yang
     diceritakan  tersebut. Ciri - cirinya :  ada  kejadian,  ada  pelaku,  dan  ada  waktu  kejadian.
     Contoh :
     Jam istirahat. Aldi tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati  bekal dari  rumah. Sesekali
     kepalanya  menengadah  ke langit - langit perpustakaan, mengernyitakan kening, tersenyum dan  kembali
     menulis. Asyik sekali,  seakan  diruang  perpustakaan  hanya  ada  dia.
3.  Paragraph persuasi.
     Persuasi   artinya   bujukan.   Dengan  persuasi,  penulisan   mempengaruhi  pembaca  supaya   mengikuti
     kehendaknya.
     Contoh :
     Dalam  diri   setiap   bangsa  Indonesia  harus  tertanam  nilai   cinta  terhadap  sesama   manusia  sebagai
     cerminan  rasa   kemanusiaan  dan  keadilan.  Nilai - nilai   tersebut  di  antaranya   adalah   mengakui dan
    memperlakukan    manusia     sesuai     dengan     harkat     dan      martabatnya,   mengembangkan    sikap
    tenggang rasa    dan   nilai  -  nilai    kemanusiaan.   Sebagai   sesama   anggota   masyarakat,   kita   harus
    mengembangkan     sikap      tolong    -    menolong      dan     saling      mencintai.    Dengan     demikian,
    kehidupan    bermasyarakat   dipenuhi    oleh   suasana   kemanusian   dan   saling   mencintai.
4.  Paragraph argumentasi.
     Argumentasi  adalah  jenis  tulisan  yang  memberikan alasan  ( argumen )  berdasarkan   fakta  dan   data.
     Dengan  fakta  dan  data,  penulis  berusaha  meyakinkan  pembaca  sehingga   tulisan  itu   diterima   oleh
     pembacanya. cirinya  :  ada pendapat dan ada alasannya.
     Contoh :
     Sebagian  anak  Indonesia  belum  dapat  menikmati   kebahagiaan  masa   kecilnya.  Pernyataan  demikian
     pernah  dikemukakan  oleh  seorang  pakar psikologi pendidikan  Sukarton  (1992)  bahwa anak anak  kecil
     di  bawah  umur 15 tahun  sudah  banyak  yang  dilibatkan untuk mencari  nafkah  oleh orang tuanya. Hal ini
     dapat  dilihat  masih  banyaknya  anak kecil  yang  mengamen  atau   mengemis di  perempatan  jalan  atau
     mengais  kotak  sampah  di  TPA,  kemudian  hasilnya   diserahkan  kepada orang tuanya untuk  menopang
     kehidupan  keluarga.  Lebih - lebih  sejak  negeri  kita   terjadi   krisis   moneter,  kecenderungan  orang  tua
     mempekerjakan   anak   sebagai    penopang    ekonomi    keluarga     semakin    terlihat   di   mana - mana.
5.  Paragraph deskripsi. paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat,
     mendengar,  atau  merasa  objek  yang  digambarkan  itu.  Objek  yang dideskripsikan  dapat berupa  orang,
     benda,  atau  tempat. Ciri - cirinya : ada  objek  yang  digambarkan.
     Contoh :
     Perempuan  itu  tinggi  semampai.  Jilbab  warna ungu yang menutupi kepalanya  membuat  kulit  wajanya
     yang  kuning   nampak   semakin cantik. Matanya  bulat bersinar  disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya
     mancung  sekali  mirip  dengan  para  wanita  palestina.

•    Persamaan  Argumentasi  dan  Eksposisi
1.  Argumentasi  dan  Eksposisi  sama - sama   menjelaskan   pendapat,   gagasan,   dan   keyakinan   kita.
2.  Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat  atau diperjelas dengan  angka,
     peta,  grafik,  diagram,  gambar,  dll.
3.  Argumentasi  dan  Eksposisi  sama - sama  memerlukan  analisis  dalam  pembahasan.
4.  Argumentasi  dan  Eksposisi  sama - sama  menggali  idenya  dari :
      a.  Pengalaman
      b.  Pengamatan  dan  Penelitian
      c.  Sikap  dan  Keyakinan

•    Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi
1.  Tujuan  eksposisi  hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca memperoleh informasi yang
     sejelas - jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca  sehingga pembaca  menyetujui
     bahwa  pendapat  dan  keyakinan  kita  benar.
2.  Eksposisi   menggunakan   contoh,   grafik,   dll.   Untuk    menjelaskan    sesuatu   yang   kita   kemukakan
     Argumentasi  memberi  contoh,  grafik,  dll. Untuk  membuktikan  bahwa  sesuatu yang kita kemukakan itu
     benar.
3.  Penutup  pada  eksposisi  biasanya   menegaskan  lagi  dari  sesuatu  yang  telah   diuraikan  sebelumnya.
4.  Penutup  pada  argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang telah diuraikan  sebelumnya.

•    Perbedaan Argumentasi dan Persuasi
1.  Argumentasi  hanya  digunakan  untuk  meyakinkan  pembaca  agar  menyetujui  pendapat  penulis.
2.  Persuasi  digunakan  untuk  membujuk  pembaca  melakukan  sesuatu.

•    Persamaan Argumentasi dan Persuasi
1.  Fokus  paragraf  terpusat  pada p endapat  penulis.
2.  Fakta  dan  data  digunakan  pendukung  pendapat  penulis.

0 komentar:

Posting Komentar